Revolusi Hijau dan Perkembangan Industrialisasi pada masa Orde Baru
Definisi Revolusi
Hijau
Revolusi Hijau merupakan bagian dari
perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem pertanian pada abad sekarang ini.
Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari
cara tradisional ke cara modern. Lahirnya Revolusi Hijau melalui proses
panjang dan akhirnya meluas ke wilayah Asia dan Afrika. Revolusi Hijau mulai
mendapat perhatian setelah Thomas Robert Malthus (1766–1834) mulai melakukan
penelitian dan memaparkan hasilnya. Malthus menyatakan bahwa kemiskinan adalah
masalah yang tidak bisa dihindari oleh manusia.
Revolusi
Hijau adalah proses keberhasilan para teknologi pertanian dalam melakukan
persilangan (breeding) antarjenis tanaman tertentu sehingga menghasilkan jenis
tanaman unggul untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Jenis tanaman unggul
itu mempunyai ciri berumur pendek, memberikan hasil produksi berlipat ganda (di
bandingkan dengan jenis tradisional) dan mudah beradaptasi dalam lingkungan
apapun, asal memenuhi syarat, antara lain:
a.
Tersedia cukup air
b.
Pemupukan teratur
c.
Tersedia bahan kimia pemberantas
hama dan penyakit
d.
Tersedia bahan kimia pemberantas
rerumputan pengganggu
Perkembangan
Revolusi Hijau di Indonesia
Perkembangan revolusi hijau yang
semakin bertambah pesat, juga berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia.
Sebagian besar kondisi social ekonomi masyarakat Indonesia berciri agraris.
Oleh karena itu pertanian menjadi sector yang sangat penting dalam upaya
peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, hal ini didasari oleh:
a. Kebutuhan penduduk
yang meningkat dengan pesat
b. Tingkat produksi
pertanian yang masih sangat rendah
c. Produksi
pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk
Maka,
berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan
produksi pertanian dengan melakukan berbagai cara diantaranya dikenal dengan
sebutan sebagai berikut:
a. Intensifikasi
pertanian
Intensifikasi pertanian yaitu usaha
meningkatkan produksi pertanian dengan menerapkan panca usaha tani, panca usaha
tani ini meliputi
·
pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau varitas unggul
·
pemupukan yang teratur
·
pengairan yang cukup
·
pemberantasan hama secara intensif
·
teknik penanaman yang lebih teratur
b. Ekstensifikasi pertanian
Ekstensifikasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi
pertanian dengan membuka lahan baru termasuk usaha penangkapan ikan dan
penanaman rumput untuk makanan ternak.
c. Diversifikasi pertanian
Diversifikasi pertanian yaitu usaha meningkatkan
produksi pertanian dengan keanekaragaman usaha tani.
d. Rehabilitasi pertanian
Rehabilitasi
pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan pemulihan
kemampuan daya produkstivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis.
Dalam pelaksanaannya Revolusi Hijau dilakukan dalam bermacam
bentuk dan cara. Di
Indonesia misalnya Revolusi Hijau dilakukan melalui “komando dan subsidi”.
Program BIMAS atau Bimbingan Massal tahun 1970 adalah salah satu bentuk
pelaksanaan Revolusi Hijau. Bimas adalah suatu paket program pemerintah yang
berupa teknologi pertanian, benih hibrida, pupuk kimia, pestisida, dan bantuan
kredit. Ketika jumlah peserta BIMAS menurun, pemerintah melontarkan program
baru INMAS (intensifikasi massal) yakni suatu program kredit sebagai lanjutan
bagi peserta Bimas. Pada tahun 1979 sekali lagi sebuah program baru bernama
INSUS (intensifikasi khusus) diluncurkan. Tujuannya adalah untuk mendorong
petani menanam tanaman sambil mengontrol hama padi.
Program-program yang diluncurkan pemerintah ini
dibarengi dengan beberapa subsidi. Bentuk-bentuk subsidi tersebut adalah
a. bantuan
dan subsidi besar besaran terhadap harga pupuk kimia
b. subsidi
terhadap kredit pertanian
c. pembayaran
gabah oleh negara melalui operasi pembelian dengan harga dasar dan pembangunan stok persediaan
d.
meningkatkan kuantitas irigasi serta pinjaman modal melalui utang luar negeri.
Revolusi
Hijau dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan umat manusia, tetapi juga
memberikan dampak negatif bagi kehidupan umat manusia. Keuntungan
Revolusi Hijau bagi umat manusia, antara lain sebagai berikut
a. Revolusi Hijau
menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur
pendek sehingga intensitas penanaman per tahun menjadi bertambah (dari satu kali menjadi dua kali atau tiga kali per dua tahun). Akibatnya, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak. Demikian juga keharusan pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit akan menambah kebutuhan tenaga kerja
pendek sehingga intensitas penanaman per tahun menjadi bertambah (dari satu kali menjadi dua kali atau tiga kali per dua tahun). Akibatnya, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak. Demikian juga keharusan pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit akan menambah kebutuhan tenaga kerja
b. Revolusi Hijau
dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan paket teknologi, biaya produksi
memang bertambah. Namun, tingkat produksi yang dihasilkannya akan memberikan
sisa keuntungan jauh lebih besar daripada usaha pertanian tradisional.
c. Revolusi Hijau
dapat merangsang kesadaran petani dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya
teknologi. Dalam hal ini, terkandung pandangan atau harapan bahwa dengan
masuknya petani ke dalam arus utama kehidupan ekonomi, petani, dan masyarakat
pada umumnya akan menjadi sejahtera.
d. Revolusi Hijau
merangsang dinamika ekonomi masyarakat karena dengan hasil melimpah akan melahirkan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di masyarakat. Hal ini sudah terjadi di
beberapa negara, misalnya di Indonesia.
Sedangkan
Dampak negatif munculnya Revolusi Hijau bagi para petani
Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a. Sistem bagi
hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara bersamasama pada masa sebelumnya
mulai digeser oleh sistem upah. Pembeli memborong seluruh hasil dan biasanya
menggunakan sedikit tenaga kerja. Akibatnya, kesempatan kerja di pedesaan
menjadi berkurang.
b. Pengaruh ekonomi
uang di dalam berbagai hubungan sosial di daerah pedesaan makin kuat.
c. Ketergantungan
pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga
berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani.
berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani.
d. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh
pendapatan petani secara keseluruhan karena penggunaan teknologi modern hanya
dirasakan oleh petani kaya.
Perkembangan Industrialisasi
Perkembangan industi yang pesat dewasa ini memang tidak terlepas
dari proses perjalanan panjang penemuan-penemuan baru dalam bidang industri .
dimana selain penemuan-penemuan baru di bidang industri masih ada lagi factor
yang menyebabkan terjadi industrialisasi, diantaranya yaitu pengaruh dari
perkembangan revolusi hijau. Dimana revolusi hijau ini menyebabkan upaya untuk melakukan modernisasi yang
berdampak pada perkembangan industrialisasi yang ditandai dengan adanya
pemikiran ekonomi rasional. Pemikiran tersebut akan mengarah pada kapitalisme.
Dengan industrialisasi juga merupakan proses budaya dimana dibangun masyarakat
dari suatu pola hidup atau berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat
berpola hidup dan berbudaya masyarakat industri. Perkembangan industri tidak
lepas dari proses perjalanan panjang penemuan di bidang teknologi yang
mendorong berbagai perubahan dalam masyarakat. Industrialisasi ini juga
berhasil menjerat Indonesia untuk masuk didalamnya, dimana Industrialisasi di Indonesia ditandai oleh :
a. Tercapainya efisiensi
dan efektivitas kerja.
b. Banyaknya tenaga kerja
terserap ke dalam sektor-sektor industri.
c. Terjadinya perubahan
pola-pola perilaku yang lama menuju pola-pola perilaku yang baru yang
bercirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi.
d. Meningkatnya
pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya di kawasan
industri.
e. Menigkatnya
kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan hasil-hasil industri baik pangan,
sandang, maupun alat-alat untuk mendukung pertanian dan sebagainya.
Dari
hal diatas, pemerintah Indonesia mulai tertarik akan perkembangan
industrialisasi di Indonesia. Untuk itu pemerintah berupaya untuk meningkatkan
industrialisasi di Indoensia, upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya
yaitu:
a. Meningkatkan
perkembangan jaringan informasi, komunikasi, transportasi untuk memperlancar
arus komunikasi antarwilayah di Nusantara.
b. Mengembangkan
industri pertanian
c. Mengembangkan
industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang mengalami kemajuan
pesat.
d. Perkembangan
industri perkapalan dengan dibangun galangan kapal di Surabaya yang dikelola
olrh PT.PAL Indonesia.
e. Pembangunan
Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN) yang kemudian berubah menjadi PT.
Dirgantara Indonesia.
f.
Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya,
Medan, dan Batam.
Dengan adanya tekhnologi baru dan revolusi industri, masyarakat
dunia sekarang ikut menikmati segala macam barang dan jasa yang bermutu dan
jumlahnya pun semakin meningkat. Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang
turut menikmati kemajuan dari perkembangan industri.
a.
Industri pertanian
Industri
pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah sumber daya hayati dengan
bantuan tekhnologi industry. Tekhnologi industry itu dapat menghasilkan
berbagai macam hasil yang mempunyai nilai lebih tinggi. Bentuk bentuk industry pertanian
meliputi hal-hal sebagai berikut:
·Industry pengolahan hasil
tanaman pangan termasuk hortikultura.
·Industry pengolahan hasil
perkebunan seperti industry minyak kelapa,industry barang barang karet dan
sebagainya.
·Industry pengolahan
hasil perikanan seperti industry pengolahan udang, rumput laut, ubur-ubur dan
lain sebagainya.
·Industry pengolahan
hasil hutan seperti pengolahan kayu, pengolahan pulp, kertas dan ranyon, serta
industry pengolahan rotan.
· Industry pupuk, yaitu
dengan memanfaatkan gas alam, serta eksploitasi sumber-sumber yang baru.
·Industry pestisida yang
dikembangkan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
·Industry mesin dan
peralatan pertanian.
Upaya yang dilakukan pemerintah
untuk meningkatkan industry pertanian agar lebih baik yaitu:
Ø Melakukan panca usaha tani
Ø Penanganan pascapanen
Ø Menentukan harga yang layak
bagi produsen dan konsumen.
Ø Penyediaan sarana dan
prasarana
Ø Pengembangan dan pemanfaatan
tekhnologi.
Ø Pemanfaatan lahan kering,
pekarangan dan rawa.
Pada dasarnya perekonomian Indonesia bersifat agraris, bahkan hampir
80% wilayah Indonesia merupakan daerah pertanian dan sebagian besar penduduk
indonesia bekerja di sector pertanian.
Hasil hasil pertanian yang meliputi hasil produksi pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan merupakan bahan mentah untuk
kegiatan industry, seperti industry furniture, tekstil, kertas, rokok, dan lain
sebagainya. Sudah tentu, pengolahan hasil produksi pertanian itu ditempuh
melalui proses industry pabrik. Beberapa pabrik industry pengolahan hasil
pertanian itu antara lain pabrik ban mobil goodyear di bogor, pabrik kina di
bandung, pabrik kertas di leces dan padalarang, pabrik pengolahan udang di
semarang.
- Industri nonpertanian
Industri
nonpertanian adalah industri yang aktivitasnya di luar bidang pertanian,
meliputi industri maritim, industri elektronika, industri pariwisata, industri
pertambangan dan energi, industri semen, besi baja, perakitan kendaraan
bermotor. Berbagai macam industri telah didirikan untuk meningkatkan
produksinya. Pabrik semen di Gresik, Padang, Cibinong, dan Ujung Pandang. Untuk
memperkuat struktur industri Indonesia yang masih lemah, mulai tahun 1984 pemerintah
menyusun suatu langkah strategis yang disebut “Peta Rangka Landasan” bidang
industri dengan sistem “Pusat Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center)
“sebuah proyek percontohan di Lhok Seumawe sebagai suatu wilayah terpadu dari
pusat industri petrokimia, pupuk Urea, semen, kertas, dan sebagainya. Upaya
yang sama dilaksanakan di Palembang, Gresik, Kupang, dan Kalimantan Timur.
- Industri Pertambangan dan Energi
Industri pertambangan dan industri
diarahkan pada pemanfaatan dan penyediaan bahan baku bagi industri dalam
negeri, dan meningkatkan ekspor.
Contohnya adalah:
Ø industri tambang batu bara
di Sawahlunto;
Ø industri tambang emas di
Irian Jaya;
Ø industri tambang minyak bumi
di Balikpapan, Palembang;
Ø industri tambang timah di Belitung;
Ø industri semen di Gresik,
Padang, Cibinong, Ujung Pandang
- Industri Elektronika
Perkembangan elektronika di
Indonesia semakin maju seiring bermunculan perusahaan elektronika Maspion,
Polytron, LG, Panasonic (sekarang National dan Panasonic bergabung menjadi
Panasonic).
- Industri Pariwisata
Indonesia (Pulau Bali) termasuk
peringkat 5 setelah Hawai pada pariwisata
internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah:
internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah:
Ø mendatangkan devisa Negara
Ø memperluas lapangan kerja
Ø memacu pembangunan daerah
Ø meningkatkan rasa cinta
tanah air
Ø mengembangkan kerajinan
rakyat.
Menurut
UU No. 5 Tahun 1984, Departemen Perindustrian secara nasional
membagi industri menjadi 4 kelompok,yaitu:
membagi industri menjadi 4 kelompok,yaitu:
·
industri mesin dan logam dasar (industri hulu)
·
industri kimia dasar (industri hulu)
·
kelompok aneka industri (industri hilir)
·
industri kecil termasuk industri rumah tangga
Perkembangan industri pertanian dan
nonpertanian telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Hasil-hasilnya
telah dapat dirasakan dan dinikmati saat itu oleh masyarakat Indonesia, antara
lain sebagai berikut
·
Swasembada Beras
·
Kesejahteraan Penduduk
·
Perubahan Struktur Ekonomi
·
Perubahan Struktur Lapangan Kerja
·
Perkembangan Investasi
izin salin materinya, sangat bermanfaat, terima kasih banyak.
BalasHapusSilahkan :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus